02 Februari 2009

Mandiri


Kita sering mendengar orang mengucapkan kata mandiri. Entah itu diucapkan disertai dengan kata lain, atau hanya kata itu saja. Kata mandiri dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai “dengan kekuatan sendiri”, atau “berdiri sendiri”. Dengan demikian, mandiri berarti memiliki kekuatan sendiri, atau tidak bergantung dengan orang lain.
Kapan seseorang disebut mandiri ? jawabannya tergantung keadaan orang tersebut. Mandiri dalam pengertian disini juga harus dilihat dari berbagai segi. Sebab, manusia memiliki berbagai bidang kehidupan. Apakah orang yang memiliki segalanya, yang bersifat material bisa disebut mandiri ? Atau apakah orang yang secara fisik, cacat, sedangkan secara mental sehat tidak bisa disebut mandiri. Banyak orang yang mengalami cacat fisik, tapi masih bisa berkarya. Demikian juga, banyak orang yang memiliki kelengkapan dan kesempurnaan fisik, tapi tak mampu menghasilkan karya yang bermanfaat. Bahkan, tak jarang ini justru menjadi beban orang lain. Karena itu, kemandirian tidak bisa dibatasi oleh kesempurnaan fisik semata.
“Jangan bilang bahwa keberhasilan yang kamu peroleh sekarang ini karena usaha kamu semata, disitu ada andil saya lo”, kata teman saya pada suatu kesempatan
Kita mungkin selama ini berpikir bahwa orang yang mandiri adalah orang yang sempurna. Orang yang memiliki segalanya, orang yang tak memiliki cacat baik secar fisik maupun mental, atau orang memiliki harta yang melimpah ruah. Benarkah demikian ? Bisa “ya” bisa juga “tidak”. Ya, karena ia memiliki kelengkapan. Tetapi bisa juga tidak. Sebabnya, karena manusia hidup selalu berada dalam kekurangan, dan selalu berusaha untuk menutupi kekurangannya. Manusia yang ada di bumi ini semuanya memiliki kekurangan. Buktinya, tak ada orang yang mampu melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain. Kita semua membutuhkan orang lain untuk menutupi kekurangan kita.
Kemandirian kita ada, karena adanya kekurangan orang lain. Demikian sebaliknya. Artinya, tak ada manusia yang benar-benar mandiri. Itulah sebabnya manusia memerlukan manusia lain untuk memandirikan dirinya. Mustahil manusia merasa dirinya kuat tanpa ada yang lemah. Mustahil orang merasa kaya tanpa ada yang miskin. Demikian pula, mustahil orang merasa cukup tanpa ada yang kurang.
Mandiri adalah kemampuan kita untuk menyatukan semua sumberdaya yang ada untuk mewujudkan tujuan kita. Tak ada manusia yang mampu menghidupi dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain. Kita bergantung dengan orang lain. Sadar atau tidak, kita semua saling membutuhkan. Tolong menolong marupakan cara kita untuk membangun kemandirian. Hanya orang bodoh dan lemahlah yang membusungkan dada bahwa setiap keberhasilannya merupakan hasil jerih payahnya sendiri. Orang mandiri adalah orang selalu mengakui bahwa dalam setiap titik keberhasilannya ada andil orang lain yang turut serta. Jadi orang yang mandiri bukanlah orang yang hidup, bekerja, bergaul, berkomunikasi, dan selalu bersama dengan orang lain. “Eh.. jangan sombong ya, kalau tak bantuan saya, kamu nggak seperti sekarang ini”, kata teman saya mengingatkan 
Kapan kemandirian itu akan kita peroleh ? Suatu saat kelak, ketika kita tidak membutuhkan orang lain, atau ketika kita sudah tidak membutuhkan kekuatan lain untuk membantu kita. Pada saat itu, semua kekuatan dan kekurangan akan lenyap, yang ada adalah kesempurnaan. Semua manusia tak ada yang saling membutuhkan. Masing-masing sibuk dengan dirinya sendiri. Dan terakhir dunia ini akan hancur, dan kiamat tibalah………..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar